23.9 C
Tangerang
Tuesday, 18 March, 2025
spot_img

RABU ABU

Rabu Abu merupakan hari pertama dalam Masa Pra-Paskah. Rabu Abu adalah waktu bagi umat beriman untuk mempersiapkan diri dalam menyongsong Paskah. Dalam Rabu Abu kita diajak untuk melakukan pertobatan yang berarti kita telah memasuki masa tobat.

Masa tobat sering disebut retret agung sejati bagi umat Katolik. Dalam retret agung ini kita akan mengisi dengan 3 hal, yaitu Bersedekah, Berdoa dan Berpuasa.

Bersedekah merupakan hal yang tentunya lumrah bagi kita. Hal ini dapat dilakukan oleh banyak orang, tentunya dengan hati yang tulus. Paus Fransiskus mengajak kita untuk bersedekah dengan berbagi tentunya kepada orang yang membutuhkan sebagai pencerminan kita dalam meningkatkan “Kesejahteraan Bersama” tema ardas 2023. Namun firman Tuhan mengatakan bahwa “Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6:3-4)

Berdoa merupakan kebutuhan serta kewajiban bagi kita. Doa adalah komunikasi paling sejati antara kita dengan Tuhan, namun hendaklah “jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu j  yang ada di tempat tersembunyi 2 . Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6:5-6)

Hal yang terakhir yaitu berpuasa. Dalam khotbah saat misa Rabu Abu, Romo Wahyu dan Romo Diaz mengingatkan kita akan puasa dan pantang. Puasa yaitu makan satu kali kenyang dalam sehari dan pantang yaitu mengurangi hal-hal yang kita suka. Puasa dan pantang mengingatkan kita pada peristiwa dimana Yesus berpuasa selama 40 hari lamanya. Maka kita pun di retret agung ini diajak untuk meneladani Yesus.

Tak lupa, hari pertama dalam menyongsong Paskah ditandai dengan penerimaan abu di dahi. Abu hasil pembakaran daun palma yang sudah diberkati tahun lalu, menjadi tanda pertobatan bagi kita. Goresan berbentuk salib dari abu yang telah kita terima di dahi pada hari Rabu, 22 Februari 2023  melambangkan bahwa “kamu adalah debu dan akan kembali menjadi debu” (Kejadian 3:19)

Marilah dalam Retret Agung ini kita “berbalik arah” yang berarti berdamai kembali dengan Allah, diri sendiri dan sesama.

Previous article
Next article

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

imankatolik.or.id
Kalender bulan ini

Popular