RD Yosef Purboyo Diaz

RD Yosef Purboyo Diaz Lahir di Jakarta dari pasangan Robertus Supardi dan Maria Emiliana Sri Rahayuningsih pada tanggal 12 Juli 1987. Pasangan ini berikhtiar jika dikaruniai seorang putra akan dipersembahkan untuk Tuhan. Akhirnya, Tuhan mengabulkan ikhtiar  itu,  salah satu putranya ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 8 Mei 2018 di Gereja St.Laurensius, Paroki Alam Sutra, Tangerang. Romo Diaz menempuh Pendidikan SD. Belarminus II – Bekasi, SMP. Belarminus II – Bekasi, SMA : Seminari Wacana Bhakti, Kolese Gonzaga, Pejaten -Pasar Minggu.

Kisah inspiratif : Terserang penyakit Malaria saat menjalani TOP dari tahun 2011 – 2013  di Paroki Bomomani, membuat Frater Diaz harus dilarikan ke rumah sakit. Sebuah pesawat dicarter khusus untuk mengantarnya ke rumah sakit. Saat masih dalam masa pemulihan, Frater Diaz harus menempuh jalur perjalanan yang panjang agar bisa kembali melayani di Paroki Bomomani, Papua.  Itu hanya sekelumit kisah dari perjalanan hidup Romo Yosef Purboyo Diaz dalam proses menjalani panggilannya sebagai imam.

Suka dan duka dalam menjalani proses panggilannya dilalui oleh Romo Diaz dengan suka cita. Hal ini sejalan dengan prinsip hidupnya yaitu “Percayalah dan Bersukacitalah dalam Kristus”. Mengolah dan memurnikan panggilan membuat dirinya mampu bertahan dan akhirnya menjadi satu-satunya calon imam yang ditahbiskan dari 21 orang kawan seangkatannya.

Selepas ditahbiskan, Romo Diaz ditugaskan untuk berkarya di Gereja St. Thomas Rasul, Paroki Bojong Indah. Pada17 Februari 2021, Romo Diaz mengawali pelayanannya di Gereja St. Gregorius Agung, Paroki Kutabumi, Tangerang sampai sekarang.