Hari Rabu abu, 2 Maret 2022 , umat Katolik seluruh dunia mengawali masa Prapaskah dengan berpantang dan Puasa. Paus Fransiskus mengajak umat Katolik berpuasa dan berpantang untuk perdamaian di Ukraina.
Tidak ketinggalan pula Anton, yang sehari-harinya berjualan martabak di pinggir jalan seberang Bank Mandiri di perumahan Villa Tomang Baru. “Aku akan berpuasa dan berpantang untuk perdamaian di Ukraina.” Kata anton
Anton sedih dan menangis melihat video-video di twitter yang di posting langsung oleh rakyat Ukraina mengenai situasi perang di sana. Sudah lama Anton selalu berdoa rosario setiap hari. Dalam doa rosario kali ini, Anton tidak banyak permohonan. Permohonannya hanya satu yaitu untuk perdamaian di Ukraina. Beberapa kali Anton ikut misa, doa intensi Anton juga hanya satu untuk perdamaian di Ukraina.
Masa lalu Anton dulu memang kelam. Puluhan tahun Anton jauh dari Tuhan, tidak pernah berdoa, tidak pernah ke gereja, apalagi mengaku dosa. Kini Anton telah pulang kembali ke jalan Tuhan. Seperti cerita anak bungsu dalam Alkitab, anak bungsu yang pergi meninggalkan Bapanya dan bersenang senang di negeri orang dan telah pulang kembali.
Bapa menarik Anton untuk datang kembali pada-Nya dengan penderitaan dan air mata. Meski jalan Tuhan yang diberikan untuk Anton penuh derita dan berlinangan air mata, namun  Anton bahagia menjalaninya. Dalam penderitaan hidup, Tuhan tidak pernah sekalipun meninggalkan Anton.
Tuhan juga menunjuk seorang Pastor untuk membimbing Anton. Pastor yang waktu itu keseharianya sibuk sebagai ketua Yayasan yang membawahi 61 sekolahan,  dari TK sampai SMA/SMK.
Pastor itu pulalah yang menganjurkan Anton untuk mengaku dosa mengajarinya untuk rajin berdoa .Di sela sela kesibukannya, beliau sering mengajak Anton berdoa bersama meski cuma lewat telepon, karena Anton di Tangerang dan Pastor itu tinggal di Jawa Timur.
Anton ingat ketika penderitaannya teramat sangat, Pastor itu mengirimi video clip rohani berjudul ” Indah Rencana-Mu Tuhan.” Anton berkali-kali memutar video tersebut dengan air mata bercucuran.
Kini Anton hidup di jalan Tuhan dengan  rajin berdoa, rajin ikut misa, baik online maupun offline. Pernah sekali karena sesuatu hal Anton tidak bisa ikut misa, baik offline maupun online, tetapi Anton tidak pernah lupa kolekte persembahan lewat transfer untuk gereja paroki Anton yaitu Gereja Santo Gregorius Agung.  .
Anton ingin membalas cinta Tuhan yang tiada batasnya dengan rajin berdoa, rajin ikut misa dan berusaha semampunya untuk berbuat baik terhadap sesama dan ciptaan Tuhan. Anton bisa melihat bagaimana Tuhan sering mengabulkan doa doanya dan membuat banyak mukjizat yang melampaui akal manusia.
Anton sekarang mengerti bahwa Tuhan memilihnya dan sangat mencintainya. Itulah yang membuat Anton merasa sangat bahagia. Meskipun hidup Anton miskin, tetapi Anton merasakan hidup seperti di dalam surga.
Antonius Albertus Ernawan, (seorang penjual martabak), Lingkungan St Angela – Paroki Kutabumi – Gereja Santo Gregorius Agung