25.8 C
Tangerang
Tuesday, 18 March, 2025
spot_img

Misteri Panggilan

Minggu, 8 Mei 2022 merupakan minggu panggilan. Dalam kata pembukaannya, Romo Cosmas Wahyu Kristian Wijaya, Pr selaku selebran utama pada perayaan Ekaristi, mengatakan bahwa masing-masing kita menyadari panggilan yang sudah kita terima. Ya, setiap orang dipanggil untuk melaksanakan tugas untuk membangun kerajaan Allah di dunia ini. Ada yang dipanggil menjadi seorang dokter, petani, guru, polisi, pegawai dan masih banyak lagi panggilan yang digeluti oleh setiap orang.  Namun di balik semua panggilan itu, ada panggilan yang diistimewakan terutama dalam Gereja Katolik. Mengapa panggilan untuk menjadi seorang imam, biarawan / biarawati diistimewakan? Jawabannya sederhana, yakni panggilan ini memang jarang diminati oleh kebanyakan orang dan begitu banyak tuntutan untuk menggeluti panggilan suci itu.

Pada minggu panggilan itu dimanfaatkan kesempatan untuk bisa mempromosikan panggilan pada umat yang hadir. Memang, setiap paroki memiliki acara tersendiri untuk menarik minat anak-anak muda untuk tertarik pada kehidupan sebagai imam dan biarawan/biarawati. Di beberapa paroki di luar keuskupan Agung Jakarta menggelar carnaval yang dilakukan oleh anak-anak dengan mengenakan pakaian mirip sebagai seorang frater, imam, uskup, dan suster. Kegiatan carnaval yang dilakukan itu sebenarnya memiliki satu tujuan yaitu menarik minat anak-anak muda agar bisa masuk ke seminari dan sebagai calon biarawati.

Paroki Kutabumi, pada minggu panggilan, menghadirkan seorang frater dan seorang suster yang mensyeringkan pengalaman hidup dan tantangan-tantangan apa saja yang dihadapinya saat melaksanakan tugas panggilan itu. Frater Viktor Galih, seorang calon imam Keuskupan Agung Jakarta yang saat ini sedang melaksanakan tahun orientasinya pastoral di Paroki Kutabumi menuturkan bahwa ketertarikan awal untuk masuk seminari dan mau menjadi imam adalah ketika melihat kehidupan seorang imam yang berkunjung ke lingkungannya di daerah Kampung Sawah – Jakarta. Frater Galih tertarik pada imam yang selalu dihormati oleh umat.

Ketertarikan awal ini terus dibangun oleh Galih, sampai pada akhirnya ia berusaha untuk masuk ke seminari menengah dan melanjutkannya ke seminari tinggi. Motivasi untuk menjadi seorang calon imam terus diolah dan dimurnikan sehingga pada akhirnya ia masih bertahan sebagai seorang frater yang sedang menjalani masa orientasi pastoralnya. Walaupun perjalanan panggilannya masih panjang tetapi Tuhan yang memanggil terus menjaga dan memapahnya, hingga pada akhirnya ia mengambil sebuah keputusan nanti.

Selain Frater Galih, turut hadir dan mensyeringkan pengalaman keterpanggilannya, yakni Suster Clarisa, TMM. Pengalaman panggilan yang dialami oleh Suster Clarisa, TMM memiliki keunikan tersendiri karena memiliki lika-liku. Suster Clarisa berasal dari Bajawa – Flores. Pertama kali ia tertarik untuk menjadi seorang suster saat melihat pakaian suster yang mengagumkan. Benih panggilan ini terus tumbuh di dalam dirinya namun niat ini belum terwujud saat masih di Bajawa.

Ia merantau dan mulai bekerja pada panti asuhan di Bumi Serpong Damai. Dengan bekerja pada panti asuhan ini merupakan awal mula menumbuhkan benih panggilannya kembali. Suatu waktu ia bertemu dengan suster-suster dari Tarekat Maria Mediatrix dan ia menanyakan bagaimana caranya untuk menjadi seorang suster. Ia kemudian disarankan untuk menulis lamaran ke Tarekat Maria Mediatrix yang berpusat di Ambon.

Lamarannya diterima untuk masuk ke biara suster Maria Mediatrix walaupun tanpa sepengetahuan keluarga di Bajawa – Flores. Suster Clarisa, TMM terus berproses untuk menjawabi panggilan Tuhan untuk menjadi seorang biarawati. “Saya tidak salah memilih tarekat ini karena Tarekat Maria Mediatrix merupakan tarekat suster pribumi pertama di Indonesia.” Saat ini Suster Clarisa, TMM bekerja pada Yayasan Bintang Timur yang membawahi sekolah Maria Mediatrix. Memahami panggilan itu merupakan sebuah misteri, karena inisiatif itu datang dari Tuhan. Menarik bahwa pada minggu panggilan itu, Romo Diaz dan Romo Dipta turut merayakan empat tahun imamat. Proficiat.***(Valery Kopong)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

imankatolik.or.id
Kalender bulan ini

Popular