23.9 C
Tangerang
Saturday, 8 February, 2025
spot_img

Bersabdalah Tuhan, Hamba-Mu Mendengar

                              (Sumber Inspirasi: 1 Sam 3:1-20)

“Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar.” Penggalan Sabda ini mengingatkan kita akan sosok seorang Samuel. Kisah hidupnya unik dan  menarik. Putera dari Elkana dan Hana, berasal dari suku Lewi. Ia dinamai Samuel oleh Hana, ibunya untuk mengenangkan jawaban doa ibunya. Kehadiran Samuel melengkapi kegembiraan keluarga Elkana dan Hana. Samuel hidup di bawah bimbingan Eli, seorang imam di Silo. Selama hidup di Silo, Samuel bertugas untuk menjaga Tabut Allah dan memelihara lampu rumah Allah, mengisi minyak setiap sore agar  lampu itu tetap bernyala.

Panggilan Samuel memang unik. Ketika dalam usia muda, Allah telah memanggilnya untuk menjadi pelayan Tuhan. Dalam catatan sejarah perjalanan Israel, Samuel dikenal sebagai hakim terakhir yang hidup dalam masa transisi, yakni masa hakim-hakim dan kerajaan Israel. Kita tahu bahwa masuknya Israel ke tanah Kanaan di bawah pimpinan Yosua. Selama Yosua masih hidup, mereka berada di bawah kepemimpinan Yosua. Namun setelah Yosua meninggal, Israel dipimpin oleh hakim-hakim. Otniel menjadi hakim pertama yang memimpin Israel (Hakim–hakim 3:7–11). Ada beberapa hakim yang terkenal, seperti Debora dan Gideon.

Samuel tidak hanya dikenal sebagai hakim terakhir namun Ia juga memiliki kemampuan sebagai penglihat. Dari Silo, Samuel menjadi pelayan Tuhan dan atas petunjuk Allah, Ia dipertemukan dengan Saul dalam sebuah peristiwa unik.  “Ketika itu, Saul sedang mencari keledai yang hilang. Ia bertemu dengan Samuel, yang diutus Tuhan untuk menemuinya. Mereka makan bersama, dan keesokan harinya Samuel memberi tahu pada Saul bahwa ia akan menjadi raja lalu mengurapinya dengan minyak.”

Panggilan Samuel penuh dengan lika-liku. Tetapi setiap tantangan yang dihadapi, dijalani dengan penuh suka cita. Apa yang bisa kita pelajari dari panggilan Samuel? Sebagai orang beriman, kita tetap membuka diri di hadapan Allah. Allah memanggil kita dengan cara yang unik. Samuel telah menjalankan tugas panggilannya dengan baik. Bertemu dengan Saul, putera terbaik dari suku Benyamin, suku terkecil. Melalui Samuel, Allah mengukuhkan Saul sebagai raja pertama dalam kerajaan Israel.

Dalam konteks hari ini, kita banyak belajar dari Samuel untuk mempersiapkan generasi-generasi muda untuk menjadi pemimpin, baik dalam lingkup Gereja maupun dalam masyarakat. Kepemimpinan itu menjadi berarti jika melibatkan Tuhan dalam seluruh kehidupan kita. Seperti Samuel yang bertugas menjaga Tabut Allah dan selalu mengisi minyak pada lampu rumah Allah agar lampu tetap bernyala, kita pun terus mengisi hari-hari hidup dengan doa yang bisa memberikan energi baru agar iman tetap menyala.*(Valery Kopong)

Related Articles

2 COMMENTS

  1. Terima kasih renungannya. Menginspirasi untuk saat ini. Semoga banyak muncul ‘Samuel-Samuel” yang peka pada panggilan Tuhan untuk melayani di gereja kita, gereja St. Gregorius Agung, Kutabumi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

imankatolik.or.id
Kalender bulan ini

Popular