Senin, 1 Mei 2023, Merupakan awal hari dimana hari pertama memasuki bulan Maria.
Umat Katolik memiliki tradisi istimewa untuk menghormati Bunda Maria, Ibunda Yesus. Di mana Mei menjadi bulan devosi atau didedikasikan khusus pada Bunda Maria.
Ketika memasuki awal bulan Mei ini atau bisa disebut juga bulan Maria, Paroki Gregorius Agung mengadakan perarakan patung Bunda Maria, Yang dimana, patung Bunda Maria diangkat dan diarak dari depan Goa Maria luar Gereja, Ke dalam Gereja yang diiringi dengan lagu Ave Maria dan juga Doa Rosario. Perarakan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Bunda Maria.
Dikatakan penetapan bulan Mei sebagai bulan Maria juga memiliki kaitan dengan peristiwa Iman yang dialami Paus Pius VII yang ditangkap oleh serdadu Napoleon dan dipenjara pada tahun 1809. Dimana saat itu di dalam penjara, Paus berdoa kepada Bunda Maria, agar ia bisa bebas. Ia berjanji bahwa jika ia dibebaskan, ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria.
Lima tahun kemudian, pada 24 Mei 1814, Paus VII dibebaskan untuk kembali ke Roma. Tahun berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong umat Kristen. Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal.
Selanjutnya, pada tahun 1854, Paus Pius IX mengumumkan dogma “Immaculate Conception” atau Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda yang semakin memperkuat devosi kepada Bunda Maria, dan kemudian dipopulerkan oleh imam-imam Jesuit ke seluruh dunia. (Suster Maria Alexa CIJ)
Jika kita mengingat bacaan Injil, yang terdapat pada Yohanes 2:3-11, dimana dalam Injil tersebut menceritakan peristiwa Yesus mengubah air menjadi anggur.
Hal tersebut dapat memperkokoh Iman Katolik, bahwa kita berdoa atau memohon pertolongan kepada Allah melalui Bunda Maria, sehingga hal tersebut dapat didengar oleh Allah dan terkabulkan.
Maka dari itu dalam bulan ini, mari kita menghormati Bunda Maria yang telah menjadi teladan dan Penolong Iman kita dalam hidup sehari-hari.