23.9 C
Tangerang
Saturday, 8 February, 2025
spot_img

Kami adalah Arch Angelic

Berangkat dari sebuah keresahan akan terbatasnya perbendaharaan lagu, interpretasi akan sebuah lagu yang dirasa kurang tepat, ruang diskusi musik dan lagu yang minim, hingga eksekusi aransemen yang dirasa tidak maksimal di Gereja St. Gregorius Agung – Paroki Kutabumi, membuat ide bermunculan untuk melakukan sesuatu hal menjadi lebih daripada biasanya. Ternyata hal ini disambut baik oleh beberapa teman-teman di Gereja St. Gregorius Agung – Paroki Kutabumi. Awalnya memang hanya sebatas saling tukar pikiran atas keresahan yang ada, namun semakin dalam konteks diskusi, gulungan gagasan untuk membuat sebuah wadah yang bisa menjawab semua keresahan-keresahan tersebut semakin tidak terbendung. Hingga pada akhirnya tercipta sebuah kelompok Paduan Suara bernama Arch Angelic.

Semakin intens diskusi yang terjadi, semakin banyak hal yang harus dilakukan bermunculan. Tim kecilpun dibuat untuk eksekusi lebih nyata. Pertanyaan pertama yang muncul adalah “Bagaimana bisa menarik orang untuk bergabung?” Pada awalnya, banyak sekali yang menolak bergabung. Namun dengan bantuan dari  Tim kecil yang beranggotakan 5 orang, maka sedikit demi sedikit slot yang dibutuhkan mulai terisi. Perlahan namun pasti, dari yang awalnya hanya 13 orang, berkembang menjadi lebih dari 50 orang. Arah dan tujuan menjadi semakin jelas. Yaitu membuat sebuah Paduan Suara yang Lebih Bagus dari Bagus. Apakah anggota-anggota tersebut merupakan orang-orang terbaik yang bisa bernyanyi dan membaca Not dengan baik?? Tentu tidak. Namun mereka adalah orang-orang TERBAIK dengan “Passion” yang luar biasa. Passion bukan melakukan hal yang mereka inginkan atau mereka sukai, namun Passion adalah bagaimana mereka bersedia merelakan hal yang mereka biasa lakukan, dan mungkin mereka suka lakukan, diganti dengan hal baru dimana pasti butuh pengorbanan besar didalamnya. Kerelaan itu yang menjadikan mereka TERBAIK. Hal ini yang menjadikan rangkaian terbentuknya Arch Angelic menjadi semakin menarik. Menarik dibagian mana?? Bayangkan jika Arch Angelic akan menjadi Paduan Suara terbaik di Gereja Santo Gregorius Agung-Kutabumi. Dimana semuanya dimulai dari kemauan mereka, bukan kemampuan mereka. Ini akan mematahkan bahwa semangat juang akan mengalahkan bakat dari lahir. Dan bukankah demikian? Dengan Perumpamaan tentang Talenta, Tuhan ingin kita UmatNya untuk selalu berusaha dan Berdoa kepadaNya.

“Vox Gratiae” yang menjadi Slogan Arch Angelic memiliki makna “Suara yang penuh dengan Keindahan”. Ini semakin diperkuat dengan Logo dari Arch Angelic. Dimana digambarkan Cahaya yang memancar ke Empat Penjuru dan membentuk seperti Salib. Hal ini menekankan peran Paduan Suara sebagai saluran Rahmat Tuhan, serta tersaji dalam bentuk pelayanan Spiritual melalui musik yang indah.

Arch Angelic bukan sekedar Paduan Suara biasa. Nama ini mencerminkan harapan akan Harmoni Surgawi yang ingin dibawa ke tengah-tengah Umat. Berdiri dengan tujuan yang mulia, Paduan Suara ini dirancang untuk menjadi wadah pembelajaran, pengembangan, dan regenerasi. Tidak ada batasan usia bagi para anggotanya. Semua Umat dari berbagai generasi diajak untuk bergabung. Mengapa?? Karena kami meyakini setiap lini usia, memiliki fungsinya masing-masing.

Di sinilah keunikan Arch Angelic. Anggota senior dalam kategori usia diharapkan akan membawa warisan nilai-nilai komitmen, kedisiplinan, tanggung jawab, dan pengabdian. Sementara anggota muda, hadir dengan semangat pembaruan, kreativitas, dan eksplorasi musikal yang segar. Interaksi lintas generasi ini menciptakan sinergi yang menginspirasi serta memastikan bahwa lagu-lagu yang dibawakan tidak hanya indah, tetapi juga relevan dengan perkembangan zaman namun tidak melenceng dari Kaidah Liturgi Gereja Katolik.

Paduan Suara itu harusnya seperti ini!!!

Semangat ini menjadi Ruh dalam perjalanan Arch Angelic.

Bernyanyi harus dengan Baik dan Benar. Baik saja tidaklah cukup. Hanya benar pun, juga tidak cukup. Setiap Nada yang tersaji pasti memiliki arti. Mengapa? Karena setiap Pencipta dan atau Penggubah lagu, memiliki tujuan dalam membuat sebuah Karya. Dan kita yang menggunakan Karya mereka dengan gratis, sebaiknya tidak melenceng dari harapan dan cita-cita mereka. Akan tetapi, apakah ini bisa terwujud dengan waktu yang singkat?? Pasti tidak!! Butuh proses panjang dan butuh ketekunan.

Agar hal tersebut bisa tercapai, salah satu caranya adalah mempererat keakraban antar masing-masing individu. Baik di dalam Gereja maupun di luar Gereja, semangat kekeluargaan harus dipupuk semakin kental. Tujuannya apa? Agar setiap insan dari Arch Angelic memiliki kesadaran bahwa paduan suara ini adalah manifestasi dari apa yang mereka berikan. Hubungan saling percaya akan satu dengan yang lainnya pasti menciptakan ikatan yang kuat.

Berlatih bersama, bersenang-senang bersama, menjadi rutinitas kami. Nongkrong, bercanda, menonton film, hingga bermain badminton adalah cara kami saling mengenal satu sama lain. Dan yang terpenting, kami melakukan ini tanpa beban apapun. Karena tujuan kami adalah Melayani dengan sepenuh hati.

Mengapa ikatan harus kuat?

Pada dasarnya Musik itu adalah Rasa. Rasa bisa ada karena adanya ikatan. Ikatan bisa muncul karena adanya kedekatan. Kedekatan bisa hadir karena adanya interaksi. Interaksi tidak akan ada jika tidak ada Saling Menghargai. Dan Saling Menghargai tidak akan terjalin tanpa Saling Percaya.

Tantangan demi tantangan akan menjadi hal yang harus dilewati oleh Arch Angelic, demi pendewasaan kelompok ini. Salah satu yang cukup berat adalah Peremajaan lagu. Karena perbendaharaan Lagu di Gereja St. Gregorius Agung tidak terlalu jamak, maka Peremajaan Lagu adalah hal wajib yang dilakukan. Masih sangat banyak lagu-lagu Liturgis yang memiliki notasi yang sangat indah. Namun sayangnya, belum banyak Umat Gereja St. Gregorius Agung mengetahui hal tersebut. Mengapa ini menjadi tantangan besar? Karena ini akan menjadi Pro dan Kontra terkait tugas utama Paduan Suara Gereja. Dimana tugas utamanya adalah membimbing Umat dalam bernyanyi saat Misa. Bagaimana Umat bisa bernyanyi jika mereka tidak tahu lagunya? Cara paling ampuh adalah dengan MEMULAI! JANGAN MENUNGGU! Satu per satu, secara perlahan, lagu-lagu Liturgis Gereja Katolik diperkenalkan, sehingga pengetahuan Umat akan menjadi semakin berkembang.

Harapan besar menyelimuti langkah pertama Arch Angelic. Tugas Misa Malam Natal 1 menjadi bukti keseriusan kami untuk melayani Umat dalam Misa Kudus. Menjadi Role Model Musik Liturgis yang berkualitas di Gereja St. Gregorius Agung-Kutabumi adalah Harga Mati. Tidak hanya melayani dengan suara, tetapi juga menjadi pembawa terang dalam perayaan Iman, dengan menjadikan Musik dan Nyanyian sebagai sarana Doa yang hidup dan bermakna.

Apakah semua berjalan lancar? Pasti tidak. Anggota akan datang dan pergi, Idealisme dan kebiasaan yang berbeda-beda, proses latihan yang sudah dimulai 6 bulan sebelum Tugas Misa Malam Natal 1 membuat Kejenuhan menjadi musuh utama.

Bahkan, H minus 6 jam, kami dihadapkan oleh pilihan yang tidak mudah. Ayah dari Dirigen kami Meninggal Dunia. Antara kerelaan, harus lapang dada, berjiwa besar, serta pengertian bahwa kami mungkin tidak akan didampingi dan dipimpin oleh Dirigen yang juga adalah Pelatih kami, melawan Egoisme kami yang berharap ia tetap datang. Hasilnya?? Ia datang 30 menit sebelum Misa dimulai. Saat ia datang, rasanya bohong jika kami tidak bahagia. Namun ditengah rasa bahagia, lega, dan rasa aman ini, rasa tidak percaya dan takjub memancar dari mata kami. Dalam hati kami berkata “kok bisa orang ini benar-benar datang??bagaimana dengan apa yang dia rasakan sekarang??” Respect adalah kata yang paling tepat yang bisa kami sematkan untuknya. Di Tengah kedukaan dan hancur hatinya, kami masih diajarkan apa arti Profesionalisme, Loyalitas, dan Tanggung Jawab.

Namun, walaupun kami tahu bahwa ia sudah ada didepan kami dan memimpin kami, kami masih tidak percaya bahwa ia benar-benar ada di depan kami. Apa yang kami rasakan saat itu tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Betapa ia berusaha yang terbaik untuk Arch Angelic. Bagaimana ia menunda dukanya karena ia menyayangi Arch Angelic. Dan saat itu, kami berjanji pada diri kami sendiri untuk memberikan yang terbaik.

Kami meyakini satu hal, tidak ada Usaha yang mengkhianati Hasil. Segala kerja keras kami, terbayarkan saat lagu Candlelight Carol karya John Rutter dibawakan, dan hal tersebut menjadi tanda bahwa Tugas Malam Natal 1 yang telah diberikan kepada kami telah paripurna. Tepuk tangan dari umat menjadi bayaran yang lebih dari cukup atas apa yang kami lakukan dan lalui.

2025, Gereja Katolik akan masuk Tahun Yubileum dengan Tema “Peziarah Harapan”. Arch Angelic akan terus berkarya untuk semakin mengajak Umat untuk berperan aktif dalam Pelayanan Gereja. Arch Angelic akan berada di samping Umat untuk bersukacita dalam menjalani Tahun Yubileum 2025 dengan menampilkan sebuah karya yang sangat indah. Dan untuk kedepannya, Arch Angelic dapat semakin berguna bagi Gereja St. Gregorius Agung serta seluruh Umat, entah dalam Pelayanan Gereja, hingga pencarian dana. Karena memang saat ini Gereja St. Gregorius Agung sedang dalam masa pembangunan Gereja. Kami ingin menjadi Alat bagi Tuhan untuk Gereja tercinta kami, Gereja St. Gregorius Agung.

Arch Angelic adalah bukti nyata bahwa dari keresahan dapat melahirkan sebuah gerakan penuh harapan. Sebuah perjalanan yang tidak hanya mendekatkan umat kepada Tuhan, tetapi juga mempererat tali kasih antar generasi di dalam satu Tubuh Kristus. Ini adalah langkah pertama dari seribu langkah yang akan menjadi tujuan akhir Arch Angelic.***(Arch Angelic)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

imankatolik.or.id
Kalender bulan ini

Popular