Sabtu Vigili adalah malam suci yang penuh makna bagi umat Katolik, terutama di Gereja Santo Gregorius Agung, Paroki Kutabumi, ketika kita berkumpul bersama untuk menantikan dan merayakan kemenangan Kristus atas maut. Malam ini menjadi puncak sukacita iman, karena terang Kristus bangkit mengusir kegelapan dunia.
Perayaan diawali dengan upacara cahaya, simbol Kristus sang terang sejati. Api baru diberkati dan lilin Paskah dinyalakan, bertuliskan huruf Alfa dan Omega , lambang bahwa Kristus adalah awal dan akhir segalanya. Lilin Paskah lalu diarak ke tengah umat, menyinari kegelapan malam. Saat imam menyerukan, “Kristus cahaya dunia” , umat dengan penuh iman menjawab, “Syukur kepada Allah” . Lilin-lilin kecil umat pun menyala, menjadi lambang bahwa terang Kristus kini hidup dalam diri kita.
Dalam liturgi sabda , kita diajak mengenang sejarah keselamatan mulai dari penciptaan dunia, hingga puncaknya: penciptaan manusia sebagai imago Dei , segambar dan serupa dengan Allah. Ini mengingatkan bahwa kita diciptakan untuk mencintai, melayani, dan hidup dalam kekudusan.
Selanjutnya, air baptisan diberkati dan umat memperbaharui janji baptis, sebuah tanda bahwa kita bersedia meninggalkan dosa dan hidup sebagai manusia baru. Dengan mengingat kembali pembaptisan kita, kita diteguhkan dalam panggilan untuk hidup dalam Kristus: ditebus, disucikan, dan diutus menjadi saksi kasih-Nya.
Melalui pembaruan ini, umat Paroki Kutabumi dipanggil untuk terus bertumbuh dalam kekudusan dan menjadi berkat bagi sesama , baik di keluarga, lingkungan, maupun masyarakat. Kita bukan hanya merayakan kebangkitan Kristus, tetapi juga dihidupkan kembali bersama-Nya dalam iman, harapan, dan kasih. Seperti lilin-lilin kecil yang menyala dalam gelap dan menerima cahaya dari Lilin Paskah, kita pun diajak untuk membawa terang Kristus ke mana pun kita pergi . Menjadi terang bagi banyak orang berarti hidup dalam kebaikan, menyebarkan kasih, dan menghadirkan harapan di tengah dunia yang masih gelap oleh dosa dan keputusasaan . Dengan demikian, kita benar-benar hidup sebagai manusia baru, anak-anak terang yang memuliakan Allah melalui hidup kita setiap hari.***(gaby)